Rabu, 23 Maret 2011

Khilafahlah Satu-Satunya


بسم الله الرحمن الرحيم
WAHAI KAUM MUSLIM, KHILAFAHLAH SATU-SATUNYA YANG AKAN MENGHENTIKAN MULUT KOTOR MEREKA TERHADAP ISLAM DAN NABI ISLAM, MUHAMMAD SAW.
[EDISI-395] Kemarin, Rabu, 27 Februari 2008, Menteri Dalam Negeri Jerman mengeluarkan pernyataan mendukung seluruh surat kabar dan media Eropa untuk kembali memuat kartun penghinaan terhadap Rasulullah saw. yang mulia. Beberapa hari sebelumnya, tujuh belas surat kabarDenmark kembali memuat gambar kartun penghinaan, yang sebelumnya telah dimuat dan disebarkan oleh salah satu surat kabar Denmark sekitar dua tahun lalu. Ini artinya, kedengkian terhadap Islam tidak bisa hanya dinilai sebagai permasalahan media massa yang tidak ada kaitannya dengan pemerintah Barat, sebagaimana yang mereka klaim sebelumnya. Namun, ini juga merupakan permasalahan Barat secara keseluruhan, yang menggelorakan kedengkian lebih membabi-buta terhadap Islam dan pemeluknya. Adapun apa yang disembunyikan oleh hati mereka sesungguhnya jauh lebih besar lagi.
Suara kaum Muslim benar-benar telah serak akibat memprotes gambar kartun itu pada saat dimuat. Protes-protes itu terus dan terus berlanjut sebagai bentuk pembelaan mereka kepada Rasulullah saw. Namun hasilnya, para penguasa mereka telah memadamkan protes-protes tersebut, dan telah berhasil melemahkan pengaruhnya. Sementara itu, media massa Denmark kembali memuat gambar kartun tersebut, bukan hanya satu surat kabar, melainkan tujuh belas surat kabar. Bukan hanya itu, bahkan Menteri Dalam Negeri Jerman ikut menyeru seluruh surat kabar Eropa untuk ambil bagian dalam mempublikasikan gambar kartun penghinaan tersebut dengan alasan kebebasan berekspresi. Mereka bohong. Sebab, itu hanyalah bentuk kedengkian mereka yang mendalam terhadap Islam dan kaum Muslim. Kalau tidak, apakah mereka berani berkata tidak senonoh terhadap kasus Holocaust yang dipublikasikan oleh orang-orang Yahudi, sekalipun mereka mempunyai beribu-ribu satu alasan tentang kebebasan bereskpresi?
Apa sebenarnya yang menyebabkan Barat kafir berani menyepelekan kaum Muslim, menghampiri rumah-rumah mereka, memanjat dinding-dinding mereka, dan menghina hal-hal yang mereka sucikan dengan berani dan lantang, dengan sangat-sangat provokatif, tanpa rasa takut dan gentar sedikit pun?
Sungguh, harga penghinaan terhadap Islam dan Nabi Islam (Nabi Muhammad saw.) bagi Barat kafir adalah harga yang murah, bahkan tidak ada. Jadi, tidak ada risiko apapun yang akan mereka terima, baik secara politik, ekonomi maupun militer:
Surat kabar Denmark jelas telah memuat gambar kartun pengghinaan kepada Nabi saw. dan itu ditegaskan oleh seorang menteri…Kendati begitu, tidak ada satu pun tindakan pemutusan hubungan diplomatik dengan negara-negara yang melakukan penghinaan itu. Bahkan duta-duta besar mereka tetap saja berada di negeri-negeri kaum Muslim dengan mulia dan terhormat. Sedikit pun kehormatan duta-duta mereka tidak ada yang tercederai. Tidak ada satu pun dari duta mereka yang dipulangkan dengan tidak hormat. Menteri-menteri mereka tetap mendapatkan sambutan hangat, padahal orang yang ikut meneriakkannya tak jauh dari mereka!
Gambar kartun penghinaan itu dipublikasikan dan hal yang sama pun dinyatakan oleh sang Menteri…Namun anehnya, minyak negeri-negeri kaum Muslim tetap saja menyuplai hajat hidup Barat Kafir yang menghina Islam dan Nabi Islam (Nabi Muhammad saw) itu. Minyak tersebut tidak ada yang dihentikan, atau setidak-tidaknya alirannya dikurangi…Para penguasa kaum Muslim dan antek-antek mereka pun tidak ada yang menarik tabungan mereka dari bank-bank yang membuat perekonomian negara-negara penghina itu menjadi kaya-raya!
Gambar kartun penghinaan itu dipublikasikan dan hal yang sama pun dinyatakan oleh sang Menteri…Namun anehnya, pangkalan-pangkalan militer milik musuh-musuh Islam dan kaum Muslim itu tetap berkembang dan bahkan bertambah. Tentara-tentara mereka juga tetap saja bisa menetap di negeri-negeri kaum Muslim dengan aman dan nyaman. Artileri-artileri mereka pun masih bisa diluncurkan dari pangkalan-pangkalan militer tersebut untuk melakukan pembantaian di negeri-negeri kaum Muslim…Pangkalan-pangkalan militer itu juga tidak ada yang ditutup dan tidak ada seorang pasukan pun yang diusir, bahkan tidak ada satu kata pun yang diarahkan untuk mengecam mereka.
Lalu apa yang sebenarnya ditakuti Barat kafir jika mereka menghina Islam, kitab suci Islam, al-Quran, dan Nabi Islam, Nabi Muhammad saw? Akankah Barat kafir itu takut kepada para penguasa di negeri-negeri Islam, sementara para penguasa itu membelakangi Islam dan mengabaikan mahkota Islam, yaitu jihad? Bahkan, para penguasa itu jelas telah memerangi Khilafah yang akan mencabut gigi geraham kaum kafir penjajah. Justru mereka malah berdiri tegak untuk menghadang Khilafah. Mereka juga telah memerangi para pejuang Khilafah. Mereka mengejar-ngejar, menangkap, memenjarakan, dan menyiksa para pejuang Khilafah hingga mengantarkan mereka menjadi syahid!
Masalah bagi para penguasa itu tak lain adalah kursi dan mahkota mereka. Agenda mereka bukanlah menjaga Islam dan kaum Muslim, melainkan kursi kekuasaan, meskipun harus dengan menyia-nyiakan agama dan dunia, serta menghinadinakan negeri dan rakyatnya. Semoga Allah membinasakan mereka. Bagaimanakah mereka sampai dipalingkan (dari kebenaran)?
Apakah kafir penjajah itu memperhitungkan para penguasa itu barang sedikit pun sehingga khawatir akan kemarahan, atau setidaknya teguran sopan para penguasa negeri kaum Muslim, agar tidak berani menghina Islam, al-Quran, kitab suci Islam, atau Nabi Islam, Nabi Muhammad saw.?

Wahai kaum Muslim
Hanya Khilafahlah yang akan mampu menghentikan mulut kotor mereka sehingga benteng Islam tetap terjaga dan dilindungi oleh tentara Khilafah. Karena itu, tidak seorang musuh pun akan berani mendekati bangunan Islam, apalagi memanjatnya. Sebab, yang menjadi agenda Khilafah adalah Islam, bukan kursi dan mahkota…Karena itu, penghinaan terhadap Islam sama dengan mengumumkan perang. Karena itu pula, Khilafah akan mengerahkan pasukan, rudal, dan artilerinya supaya orang yang ingin menghina Islam itu melupakan niatnya dan melupakan bisikan setan. Bahkan kaum kafir pun tidak akan pernah berani lagi menghina Islam, karena takut kepada Khilafah dan reaksinya, hingga Khilafah tidak perlu mengerahkan pasukan!
Sejarah Khilafah jelas telah menunjukkan hal itu. Bukti pemeliharaan Khilafah terhadap Islam dan kaum Muslim jelas nyata sekali, bukan hanya terhadap orang yang menghina Islam dan Nabi Islam, Nabi Muhammad saw., bahkan terhadap penghinaan pada sesuatu yang lebih ringan dari itu. Kisah seorang wanita yang dihina oleh orang Yahudi di pasar mereka pada zaman Rasulullah saw., lalu mereka diperangi dan diusir (dari Madinah)…Kisah seorang wanita yang dihina oleh orang Romawi sehingga Khalifah langsung memimpin sendiri pasukan untuk memberi orang-orang Romawi pelajaran hingga terjadilah penaklukan kota Amuriyah… Mereka yang berupaya menyerang makam Rasulullah saw. pada masa Khilafah Abbasiyah, yaitu ketika Nuruddin Zanki menjabat sebagai wali (gubernur) Syam pada tahun 557 H, dan atas sepengetahuan Khalifah, Nuruddin pun bertolak ke Madinah untuk menangkap dan membunuh mereka, yakni orang-orang Nasrani yang menyerang makam Nabi saw., sebagai bentuk pembelaan kepada Rasulullah saw. Saat itu mereka, orang-orang Nasrani itu, telah menggali lorong dari sebuah rumah yang berada di dekat masjid Rasulullah saw, untuk bisa mencapai makam Beliau saw.
Bahkan saat dalam kondisi lemah sekalipun, Khilafah tetap menjaga Islam dan kaum Muslim. Khilafah tetap mampu menghembuskan ketakutan dalam hati kaum kafir penjajah. Bernard Shaw menyebutkan dalam memoarnya, bahwa pada tahun 1913 M, yaitu pada zaman Khilafah Utsmaniyah sudah lemah, dia dilarang mengeluarkan kisah yang berisi penghinaan kepada Rasulullah saw. Lord Chamberlin melarangnya karena takut terhadap reaksi duta besar Daulah Khilafah Utsmaniyah di London.

Wahai Kaum Muslim
Siapa saja yang mencintai Rasulullah saw., dia harus berjuang untuk mendirikan Khilafah.
Siapa saja yang perasaannya marah kepada orang yang menghina Rasulullah saw., dia harus berjuang untuk mendirikan Khilafah.
Siapa saja yang marah karena Rasulullah saw., dia harus berjuang untuk mendirikan Khilafah.
Siapa saja yang menginginkan Allah mengobati hati orang-orang Mukmin dari perilaku orang yang menghina Rasulullah saw., dia harus berjuang untuk mendirikan Khilafah.
Siapa saja yang mencintai Rasulullah saw., dia pun harus mengikuti Beliau saw. dan berjuang untuk mengangkat seorang Khalifah yang dibaiat sehingga dia tidak mati dalam keadaan Jahiliah.
وَمَنْ مَاتَ وَلَيْسَ فِيْ عُنُقِهِ بَيْعَةٌ مَاتَ مِيْتَةً جَاهِلِيَّةً
Siapa saja yang mati, sementara di pundaknya tidak ada baiat, ia mati dengan kematian Jahiliah (HR Muslim).
Kemudian siapa saja yang ingin dikumpulkan bersama Rasulullah saw., dia pun harus berjuang untuk mendirikan Khilafah.
Begitulah, wahai kaum Muslim, Allah SWT akan menjaga, dengan kekuasaan, sesuatu yang tidak bisa dijaga dengan al-Quran. Karena itu, seribu satu peringatan, seribu satu teriakan dan seribu satu pernyataan…kepada orang yang menghina Rasulullah saw. tetap saja tidak akan bisa menandingi sepuluh kata dari seorang Khalifah Mukmin kepada tentaranya untuk menghentikan si penghina yang dilaknat oleh Allah, Rasul-Nya dan kaum Mukmin hingga ke akar-akarnya.
إِنَّ الَّذِينَ يُؤْذُوْنَ اللهَ وَرَسُوْلَهُ لَعَنَهُمُ اللهُ فِي الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ وَأَعَدَّ لَهُمْ عَذَابًا مُهِينًا
Sesungguhnya orang-orang yang menyakiti Allah dan Rasul-Nya. Allah akan melaknatinya di dunia dan di akhirat, dan menyediakan baginya siksa yang menghinakan. (TQS. al-Ahzab [33]: 57)
Sesungguhnya Hizbut Tahrir meminta bantuan Anda sekalian, wahai kaum Muslim, agar bersedia membela Rasulullah saw. sebagaimana yang Beliau harapkan sehingga penghinaan kepada Beliau saw. itu tidak akan terjadi. Lalu adakah selain Khilafah yang akan bisa menghalangi penghinaan itu? Sesungguhnya Khilafah adalah perisai dan tameng:
اْلإِمَامُ ـ الْخَلِيْفَةُ ـ جُنَّةٌ يُتَّقَى بِهِ وَيُقَاتَلُ مِنْ وَرَائِهِ
Sesungguhnya seorang imam—Khalifah—adalah perisai orang-orang akan menjadikannya pelindung dan berperang di belakangnya (HR al-Bukhari dan Muslim)
Sesungguhnya ini adalah perkara yang serius, tidak main-main, wahai kaum Muslim. Sesungguhnya sesuatu yang bisa menghalangi penghinaan terhadap Islam itu sudah jelas dan bukan sesuatu yang tidak diketahui, yaitu: Khilâfah ’alâ minhaj an-nubuwwah—Khilafah yang mengikuti metode kenabian. Khilafah inilah yang akan melindungi tanah dan kehormatan. Khilafah merupakan kewajiban, bahkan kewajiban yang paling utama. Karena itu, berjuanglah, wahai para pejuang.
إِنَّ فِي هَذَا لَبَلاَغًا لِقَوْمٍ عَابِدِيْنَ
Sesungguhnya (apa yang disebutkan) dalam (surat) ini benar-benar menjadi peringatan bagi kaum yang menyembah Allah). (TQS. al-Anbiya’ [21]: 106).
22 Shafar al-Khayr 1429 H
28 Februari 2008 M
Hizbut Tahrir
KOMENTAR:
Gus Mus: Seandainya Islam diperkenalkan dengan pendekatan Rumi, dunia akan lebih indah dan Islam tidak tampil dengan menakutkan (Kompas, 3/3/2008).
Jangan salah! Islam yang dibawa Rasulullah saw. tidak pernah menjadi agama yang menakutkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar